ANALISIS COVER ALBUM MUSIK “ADAMANTINE” KARYA BURGEKILL DENGAN TEORI SEMIOTIKA PIERCE
ANALISIS
SAMPUL ALBUM MUSIK “ADAMANTINE”
KARYA
BURGEKILL DENGAN TEORI SEMIOTIKA PIERCE
Cover album “Adamantine” karya Burgerkill
(source by google)
Pendahuluan
Pada awalnya fungsi sampul album
musik tidak lebih dari sekedar melindungi isi. Hanya digunakan untuk membungkus
isi dari sebuah album musik yang didalamnya terdiri dari kumpulan lagu yang
disusun/diurutkan secara konsisten, baik itu dalam media kaset (pita), piringan
hitam, ataupun CD/DVD.
Seiring berjalannya waktu, fungsipun mulai berubah.
Sampul album musik tidak lagi sekedar menjadi pelindung, tetapi juga menjadi
bagian penting dari suatu karya musik, bahkan dapat berdiri sendiri menjadi
sebuah karya seni rupa/visual.
Dari
uraian diatas jelas bahwa sampul album musik dapat menjadi daya tarik
tersendiri untuk siapapun yang melihatnya. Selain itu desain pada sampul album
musik juga berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi yang dapat menyampaikan pesan
makna dari album musik itu sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut,
dilakukan pengkajian pada sampul album musik “Adamantine” karya Burgerkill dengan
menggunakan teori semoitika. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis
guna mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan
memaknai hal-hal. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa
informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga
mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
Kajian ini hendak menggunakan
teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Dalam teori
tandanya Peirce mengungkapkan tanda dan
pemaknaannya bukan struktur melainkan proses kognitif yang disebut semiosis.
Semiosis adalah proses pemaknaan dan penafsiran tanda yang melalui tiga
tahapan, tahap pertama adalah penyeraparan aspek representamen tanda (pertama
melalui panca indra), tahap kedua mengaitkan secara spontan representamen
dengan pengalaman kognisi manusia yang memaknai object, dan ketiga menafsirkan
object sesuai dengan keinginannya. Tahap ketiga ini disebut interpretant.
(Benny H. Hoed, 2014:8)
Dengan menggunakan teori Peirce,
tujuan Menganalisis sampul album musik “Adamantine” karya Burgerkil adalah mengetahui
makna yang terkandung pada desain sampul album musik tersebut.
Isi
Setelah melakukan analisa berdasarkan teori Peirce, secara visual diketahui signifier pada desain sampul album musik “Adamantine” karya Burgerkill berupa objek gambar dan warna yang dimana keduanya memiliki makna.
Representament (Sign) : Latar belakang
berwarna merah
Object :
Seekor beruang Grizzly
Interpretant : Penggunaan warna merah pada latar belakang desain
sampul album musik tersebut menginterprestasikan bahwa materi lagu di album
tersebut penuh spirit, amarah serta semangat
yang membara.
Penggunaan objek illustrasi beruang Grizzly
Sejatinya beruang Grizzly memiliki tubuh yang
cukup besar, sifatnya tenang tetapi menakutkan. Di mata rantai hewan, beruang
Grizzly bukan binatang buas nomer satu, tetapi dia termasuk binatang yang juga
berbahaya. Pada illustrasi tersebut, ekspresi beruang Grizzly tampak penuh
amarah memberontak, seakan penuh semangat tak ingin terkalahkan. Hal tersebut
menginterprestasikan statement dari salah satu personil yaitu, Eben yang juga
termasuk motor dari band Burgerkill. Bahwasanya “kami tidak pernah bermimpi
menjadi band metal nomer satu. Akan tetapi, kami ingin menjadi band metal yang
berbahaya.”
Kesimpulan
Dengan
pengakjian yang telah dilakukan pada sampul album musik “Adamantine” karya
Burgerkill. Dapat disimpulkan bahwa sampul album musik tidak hanya sekedar
menjadi pembungkus isi, melainkan menjadi daya tarik serta sarana untuk
berkomunikasi. Hal tersebut telah dibuktikan dari hasil pengkajian yang dilakukan berdasarkan
teori Peirce sehingga dapat diketahui unsur penanda dan petanda serta makna
pada sampul album musik “Adamantine” karya Burgerkill.
Komentar
Posting Komentar